akarta - Sektor e-commerce di Indonesia semakin menarik. Pelaku bisnis maupun user semakin banyak. Yang jelas, transaksi jual beli online itu menunjukkan trafik yang dari hari ke hari terus meningkat.
Dalam sebuah diskusi yang diadakan MarkPlus Center Ekonomi dan Bisnis, Kamis (30/7/2015), mengungkapkan Indonesia adalah salah satu negara dengan perkembangan industri sektor e-commercepaling potensial di Asia, bahkan dunia. Alasannya adalah populasi sebesar 253 juta penduduk dan Indonesia menempati posisi keenam jumlah pengguna internet paling banyak di dunia.
Sementara itu, saat ini penetrasi internet di Indonesia saat ini baru mencapai 74 juta. Melihat perkembangan di tahun 2016 mendatang, pengguna internet akan meningkat 102 juta.
Perkembangan tersebut tentu membuka peluang yang sangat lebar bagi perusahaan e-commerce Indonesia yang tentu juga terus naik. Tahun 2013 nilainya transaksi online mencapai US$ 8 miliar atau Rp 94,5 triliun diprediksi di tahun 2016 nilai tersebut diprediksi naik tiga kali lipat mencapai US$ 25 miliar atau Rp 295 triliun.
Padahal, hal itu terjadi dengan penetrasi internet di Indonesia yang masih lebih rendah dari rata-rata negara lain di Asia Pasifik, yakni hanya berkisar 29% dari total populasi yang ada. Jika penetrasi internet lebih besar tentu nilai transaksi akan lebih besar lagi.
Menghadapi peluang tersebut, berbagai platform, yaitu daily deals, marketplace, store, O2O, hingga online payment, dunia e-commerce di Indonesia semakin dinamis dan kompetitif. Berbagai situs e-commerce juga berlomba-lomba dalam menyajikan produk dan pelayanan terbaik untuk menciptakan diferensiasi dan memenangkan hati customer.
Dalam diskusi yang dihadiri manager sejumlah pelaku
e-commerceseperti
elevenia.com,
eazytravel.com,
tiket.com, dan
bukalapak.com itu juga menunjukkan industri
e-commerce Indonesia memiliki beragam alternatif pilihan bagi sejumlah konsumennya dengan menghadirkan berbagai situs menawarkan keuntungan masing-masing.
Narasumber sepakat bahwa yang paling penting bagi industri e-commerce adalah dapat menjadi salah satu elemen penting dalam perekonomian Indonesia. Melihat fenomena tersebut, walaupun jumlah penetrasi internet di Indonesia masih rendah, tidak menutup kemungkinan Indonesia akan menyaingi negara Asia lain dalam menghasilkan penjualan e-commerce.
Sementara itu, menurut Yusi H Obon, bisnis e-commerce adalah bisnis membangun kepercayaan. Selama ini masyarakat sebagian telah tahu belanja online, tapi belum melakukannya. Alasannya adalah karena tidak percaya kalau harus diminta mengirimkan uang sebelum menerima barang.
Oleh karena itu,
bukalapak.com menawarkan fasilitas pihak ketiga yang menjembatani antara pihak penjual dan pembeli. Konsepnya pembeli yang mengirimkan uang akan disimpan dulu oleh
bukalapak.com dan baru mengirimkannya ke penjual setelah barang dimaksud diterima oleh pembeli.
Sumber : WE Online,