Jika membahas dunia bisnis memang tdak akan pernah ada habisnya. Selalu saja muncul bisnis baru dan pebisnis baru, entah itu tua atau muda. Indonesia sebagai negara berkembang tentunya menjadi salah satu lahan untuk mengembangkan bisnis dari berbagai bidang. Ini membuat para pengusaha segera membuka mata dan beraksi untuk mebangun kerajaan bisnis mereka di tanah air Indonesia. Dengan kerja keras dan mental baja membuat para pengusaha tanah air berhasil menancapkan bendera perusahaannya di tanah merah putih ini.
Kali ini bisnishack.com akan menampilkan 50 pengusaha terkaya dan tersukses di Indonesia. Tulisan ini kami buat berdasarkan reputasi perusahaannya, reputasi pebisnis dalam persaingan, reputasi pebisnis dalam perusahaannya, dan kekayaan pebisnis, untuk itu simaklah uraian di bawah ini.
50. Sutjipto Nagaria
Sutjipto Nagaria adalah seorang pebisnis yang bergerak dalam bidang properti. Perusahaannya bernama Sutjipto Summarecon Group, dan telah andil besar dalam pembangunan kota Jakarta dan sekitarnya. Ia telah berhasil membangun ribuan rumah dan apartemen di daerah Bekasi. Pertumbuhan rata-rata keuntungannya adalah di atas 28% dalam tiga tahun terakhir, dan dalam satu tahun terakhir hartanya naik hampir mencapai 100%. Nilai kekayaan yang dimiliki adalah sebesar US$ 390 juta.
49. Arifin Panigoro
Arifin Panigoro termasuk dalam 50 pengusaha sukses di Indonesia dengan bisnisnya dalam bidang enegri dan agribinis. Beliau adalah pendiri dan pemilik Medco Group dan nama perusahaannya adalah PT. Medco Internasional. Awalnya perusahaan ini didirikan oleh dua bersaudara pada tahun 1980. Perusahaan Medco ini memiliki daerah operasi lebih dari 3 negara, diantaranya adalah di Indonesia, Kamboja, Oman, Yaman, Libya, Tunisia, dan Amerika Serikat, serta memiliki pabrik LPG tunggal dan tiga pembangkit listrik. Nilai kekayaan yang dimiliki sebesar US$ 420 juta.
48. Trihatma K Haliman
Mungkin Anda sudah biasa mendengar Agung Podomoro Group dalam televisi? Ya.. inilah sosok Trihatma K Haliman, seorang pebisnis sukses Indonesia yang berkecimpung dalam dunia bisnis properti. Beliau adalah pendiri dan pemilik Agung Podomoro Group, yang kebanyakan berkonsentrasi dalam pembangunan apartemen mewah. Akan tetapi Agung Podomoro juga berencana membangun properti untuk masyarakat menengah kebawah. Motto dalam hidupnya adalah “living in harmony and peaceful mind”. Nilai kekayaan yang dimiliki sebesar US$ 450 juta.
47. Sandiaga Salahuddin Uno
Seorang pebisnis muda yang sangat bersemangat dalam membangun karir bisnisnya, siapa lagi kalau bukan Sandiaga Salahuddin Uno, atau biasa dikenal dengan nama Sandiaga Uno. Setelah lama bekerja di luar negeri kemudian kembali ke Indonesia dan mendirikan perusahaan penasehat investasi Recapital pada tahun 1997. Sandiaga Uno kemudian bersama rekannya Edwin Soeryadjaya mendirikan Saratoga Capital. Saratoga Capital adalah sebuah perusahaan investasi, dan sampai saat ini telah memperluas jaringan bisnis dengan bergerak dalam bidang tambang batubara, infrastruktur, telekomunikasi, minyak sawit dan penerbangan. Saat ini beliau fokus dalam membina Usaha Kecil dan Menegah dan merupakan anggota Dewan Ekonomi Nasional. Nilai kekayaan yang dimiliki sebesar US$ 460 juta.
46. Winato Kartono
Pebisnis ini masih muda karena masih berumur 43 tahun, akan tetapi beliau sudah menjadi orang yang luar biasa dengan berhasil masuk ke dalam daftar 50 pebisnis sukses di Indonesia. Winato Kartono merupakan mantan Kepala Investment Banking di Citigroup Global Markets, akan tetapi karena keuletannya, beliau berhasil mendirikan Provident Capital Indonesia sejak tahun 2004 lalu. Winato Kartono juga melakukan beberapa investasi seperti dalam Tower Bersama dan Provident Agro. Winato Kartono adalah lulusan Universitas Trisakti jurusan Ekonomi. Nilai kekayaan yang dimiliki sebesar US$ 590 juta.
45. The Nin King
Nin King memulai kiprahnya dalam dunia bisnis dengan membuka perusahaan perdagangan tekstil di Salatiga, Jawa Tengah pada tahun 1961. Akan tetapi sampai saat ini telah berkembang menjadi perusahaan properti dengan nama Argo Manunggal Group yang memiliki dua perusahaan pengembang yaitu Bekasi Fajar Estate Tbk dan Alam Sutra Realty Tbk. Nin King juga memiliki pabrik keramik yang bernama PT Muliakeramik Indahraya, yang termasuk sebagai salah satu produsen keramik terbesar di Indonesia. Selain itu Nin King juga memiliki salah satu rumah sakit yang ada di Jakarta dan sebuah pabrik baja. Nilai kekayaan yang dimiliki sebesar US$ 650 juta.
44. Alexander Tedja
Beliau adalah salah satu pekerja keras dalam bisnis yang bergerak dalam bidang properti. Beliau bersama anak dan istrinya berhasil membangun kerajaan bisnisnya menjadi besar sampai saat ini dengan nama perusahaan Pakuwon Group. Beliau juga sangat membantu meningkatkan perekonomian Indonesia. Kiprahnya di mulai pada tahun 1986 saat pembangunan Tunjungan Plaza I yang kemudian ia lanjutkan Plaza Tunjungan II, Menara Mandiri, Pakuwon City, Plaza Tunjungan III, Sheraton Surabaya Hotel and Tower, dan sampai dengan Tunjungan Plaza IV. Saat ini Alexander Tedja telah memegang 80% lebih saham dari PT Artisan Wahyu di Jakarta yang mengembangkan proyek Gandaria City, dan saat ini juga andil dalam mengembangkan proyek Kota Casablanka. Nilai kekayaan yang dimiliki sebesar US$ 670 juta.
43. Kiki Barki
Kiki Barki adalah seorang pebisnis yang telah sukses dengan perusahaannya Tanito Harum Group. Perusahaan ini bergerak dalam bidang penambangan batubara. Perusahaannya biasa disebut dengan nama Harum Energy. Tanito Harum Group memiliki empat anak perusahaan yaitu PT Mahakam Sumber Jaya, PT Santan Batubara, PT Layar Lintas Jaya, dan PT Tambang Batubara Harum. Kiki Barki juga memiliki saham di perusahaan luar negeri, dan salah satunya adalah Cockatoo Coal yang berasal dari Australia. Nilai kekayaan yang dimiliki adalah sebesar US$ 680 juta.
42. Hashim Djojohadikusumo
Beliau adalah adik dari Prabowo Subianto salah satu Capres dalam Pemilu 2014 dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Hashim bertindak sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina dalam partai tersebut. Akan tetapi beliau jugatermasuk sebagai salah satu pengusaha sukses di Indonesia. Beliau memiliki perusahaan dengan nama Arsari Group yang bergerak dalam banyak bidang seperti investasi, energi, dan pembuatan kertas. Asari Group memiliki konsensi hutan produksi seluas 700.000 hektar di Kalimantan, perkebunan kelapa sawit di Sumatera dan perkebunan the di Jawa Barat. Nilai kekayaan yang dimiliki adalah sebesar US$ 700 juta.
41. Prajogo Pangestu
Setelah sempat mengalami kegagalan bisnis karena krisis moneter, dengan semangat dan kerja kerasnya kini Prajogo Pangestu telah berhasil kembali dalam membangun bisnisnya menjadi besar samapai saat ini. Perusahaannya diberi nama Barito Pasific yang bergerak dalam bidang petrokimia, energy, dan pertambangan. Perusahaannya menjadi pemegang saham mayoritas di Chandra Asri Petrochemical. Kemudian beliau mendapatkan keuntungan yang sangat besar dengan menjual sahamnya di PT Chandra Asri Petrochemical ke SCG Chemicals Co Ltd sebuah anak perusahaan Siam Cement Group asal Thailand. Barito Group memiliki dua anak perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit yaitu PT Grand Utama Mandiri (GUM) dan PT Tintin Boyok Sawit Makmur (TBSM). Nilai kekyaan yang dimiliki adalah sebesar US$ 745 juta.
40. Santosa Handojo
Santosa Handojo adalah seorang pebisnis yang rajin, ulet, pantang menyerah, dan terbuka. Salah satu sifat keterbukaannya ini dalam menerima kritik, nasihat atau saran dari orang lain telah membawanya menjadi seorang pebisnis sukses. Santosa Handojo membangun perusahaan dengan nama PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk yang bergerak dalam bidang industri makanan unggas. Sebelumnya perusahaan ini bernama Ometraco Group ketika masih dipegang oleh ayahnya yaitu Teguh Santosa. Nilai kekayaan kekayaan yang dimiliki sebesar US$ 750 juta.
39. Jogi Hendra Atmadja
Sebagai orang Indonesia tentunya Anda sering sekali mendengar sebuah kata Mayora? Dalam iklan televisi sering sekali disampaikan kata ini. Mayora adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi makanan dan biskuit. Sereal Energen adalah salah satu produk dari Mayora. Mayora Group didirikan oleh Jogi Hendra Atmadja yang kini pemasaran produknya tidak hanya di Indonesia saja, melainkan telahs ampai ke luar negeri. Nilai kekayaan yang dimiliki sebesar US$ 760 juta.
38. Aksa Mahmud
Aksa Mahmud adalah seorang politikus Indonesia yang pernah menjabat menjadi DPD periode 2004-2009 mewakili Sumatera Selatan, dan merangkap sebagai seorang pebisnis sukses di kawasan timur Indonesia. Aksa Mahmud berhasil mendirikan perusahaan dengan nama Bosowa Corporation yang bergerak dalam bidang semen, infrastruktur, perdagangan dan energi. Bisnis inti dari perusahaan ini adalah PT Semen Bosowa Maros. Kini Aska Mahmud telah mengembangkannya sampai ke Indonesia bagian barat, dengan membangun PT Semen Bosowa Batam dan PT Semen Bosowa Banyuwangi. Nilai kekayaan yang dimiliki adalah sebesar US$ 780 juta.
37. Benny Subianto
Benny Subianto adalah seorang pebisnis yang pada awalnya bekerja untuk Astra Indonesia. Karirnya saat bekerja di Astra terbilang sangat bagus karena berhasil memegang jabatan wakil direktur PT Astra Indonesia Tbk dan Direktur PT. United Tractors. Akan tetapi Benny tidak puas di situ saja, kemudian ia membangun sebuah bisnis dengan temannya dengan nama Bhakti Energi Persada yang perusahaannya diberi nama Persada Capital Group. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pertambangan batubara dan investasi. Nilai kekayaan yang dimiliki adalah sebesar US$ 790 juta.
36. Eddy Kusnadi Sariaatmadja
Eddy Kusnadi Sariaatmadja dan saudaranya yang bernama Fofo Sariaatmadja berhasil menjadi pelopor perusahaan teknologi di Indonesiadengan mendirikan perusahaan yang bernama PT Elang Mahkota Teknologi. Perusahaan ini kemudian membuat perusahaan teknologi yang disebut SCTV dan saat ini berkembang sebagai salah satu stasiun TV yang memiliki rating tinggi. Secara keseluruhan PT Elang Mahkota Teknologi bergerak dalam bidang pertelevisian, IT, mineral, dan investasi. Nilai kekayaannya sebesar US$ 820 juta.
35. Sudhamek
Pernahkah Anda mendengar nama Garuda Food? Kata ini sering sekali muncul di iklan televisi. Garuda Food adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan. Sudhamek mulai masuk kedalam perusahaan keluarga ini sejak tahun 1994 setelah ia bekerja di PT. Gudang Garam Tbk. Mulai tahun 1994 ia masuk dan menjabat sebagai CEO Garuda Food Indonesia yang tepatnya pada bulan Oktober. Setelah itu perusahaannya mulai berkembang pesat setelah ia memunculkan produk makanan dengan nama Kacang Garuda. Pengalaman yang ia dapatkan saat bekerja di PT Gudang Garam Tbk kemudian ia aplikasikan dengan baik untuk mengembangkan perusahaannya, yang pada akhirnya produknya bisa menjadi terkenal sampai dengan saat ini. Induk perusahaan dari Garuda Food adalah Tudung Group. Kini produk makanan dari Garuda Food mulai merambah ke 24 negara luar Indonesia. Nilai kekayaannya sebesar US$ 830 juta.
34. Husain Djojonegoro & family
Tentunya Anda sudah terbiasa menggunakan produk baterai ABC, sikat dan pasta gigi Formula atau mungkin mendengar minuman herbal Orang Tua? Ya. Ini semua adalah sebuah perusahaan yang dibangun oleh keluarga Husain Djojonegoro. Kemudian perusahaan ini mencapai puncak kejayaannya setelah ditangani langusng oleh Husein yang sebelumnya dipegang oleh ayahnya. Produk yang paling terkenal adalah baterai ABC nya yang selalu memimpin pasar domestik. Anak-anak perusahaan ini juga telah menghasilkan brand terkenal seperti Tango, Formula, dan minuman YOUC 1000. Nilai kekayaannya sebesar US$ 875 juta.
33. Kuncoro Wibowo & family
Berawal dari toko kecil yang kemudian berubah menjadi toko yang besar dan sukses. Inilah yang dialami oleh Kuncoro Wibowo dan keluarganya. Kuncoro berhasil membangun bisnisnya menjadi besar setelah mendirikan PT Ace Hardware Indonesia yang bergerak dalam bidang penyedia peralatan rumah tangga, perkantoran dan juga bengkel. Dengan menerapkan sistem yang berbeda seperti layanan antar barang dan menyediakan produk untuk uji coba. Ini membuat bisnis yang dibangun Kuncoro dan keluarganya berkembang sangat pesat. Nilai kekayaan keluarga ini sebesar US$ 910 juta.
32. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono
Lim Hariyanto Wijaya Sarwono adalah seorang pengusaha yang membangun bisnisnya dari nol. Beliau adalah pemimpin dari sebuah perusahaan yang bernama Harita Group yang bergerak dalam bidang agricultural. Perusahaannya bergerak dalam pertambangan nikel, perkebunan kelapa sawit, dan pertambangan bauksit. Lim juga memiliki perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama di Singapura, yaitu Barmitama Agri. Nilai kekayaannya adalah sebesar US$ 940 juta.
31. Sjamsul Nursalim
Sjamsul Nursalaim memiliki kekayaan sebesar US$ 950 juta. Tentunya itu sangat mungkin karena beliau adalah seorang pengusaha sukses pemiliki PT Gajah Tunggal. Perusahaan ini berperan dalam produksi ban, dan merupakan produsen terbesar se Asia Tenggara. Anak perusahaannya adalah Mitra Adi Perkasa yang merupakan pemegang lisensi untuk merek global seperti Starbucks dan Zara.
30. Garibaldi Thohir
Keluarga Thohir memang terkenal sangat kaya. Erick Thohir adik dari Garibaldi ini mampu menjadi pemegang saham mayoritas club terkenal liga Italia yaitu Inter Milan. Padahal klub ini terkenal kayak arena sebelumnya dipegang oleh Massimo Moratti. Garibaldi Thohir adalah kakak dari Erick Thohir pemegang perusahaan PT Trinugraha Thohir yang bergerak dalam bidang pertambangan, investasi dan media. Ayahnya Teddy Thohir adalah co-pendiri Astra Internasional. Sedangkan Garibaldi saat ini menjabat sebagai CEO PT Adaro Indonesia. Nilai kekayaan dari Garibaldi Thohir adalah sebesar US$ 960 juta.
29. Rusdi & Kusna Kirana
Rusdi dan Kusna Kirana adalah dua besaudara yang merintis perusahaannya mulai dari jasa agen perjalanan milik keluarga yang bernama Lion Tours. Kemudian dengan keberanian dan keuletannya berhasil membuat perusahaan dengan nama Lion Group dan bergerak dalam bidang transportasi udara. Mereka memiliki tujuan untuk membuat sebuah penerbangan murah dan terbesar di Indonesia, dan menamai maskapai mereka dengan nama Lion Air. Lion Air sepakat untuk membeli 230 pesawat Boeing untuk memperkuat armadanya. Akan tetapi karena beberapa kasus yang terjadi seperti kecelakaan dan pilot yang memakai obat-obatan terlarang membuat Lion Air harus berbenah dan menjadikan perusahaannya bonafit kembali. Nilai kekayaan Rusdi dan Kusna saat ini ditaksir mencapai US$ 1 miliar.
28. Soegiarto Adikoesoemo
Soegiarto Adikoesoemo adalah pemilik perusahaan dengan nama PT AKR Corporindo yang bergerak dalam bidang penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pemerintah Indonesia memberikan pujian perusahaannya karena telah dengan baik melaksanakan pekerjaannya beberapa tahun terakhir ini. Untuk tahun ini PT AKR Corporindo ditunjuk sebagai penyalur BBM jenis solar khususnya kepada para nelayan. Nilai kekayaannya adalah sebesar US$ 1,04 miliar.
27. Harjo Sutanto
Harjo Sutanto adalah pendiri Wings Group, yaitu perusahaan yang bergerak dalam produksi barang konsumen. Anda pasti pernah mendengar produk dari Wings, diantaranya adalah sabun colek, detergen Daia, makanan, dan lain-lain. Harjo Sutanto juga mengajarkan kepada anak dan cucunya untuk terjun dalam dunia bisnis. Anggota keluarganya banyak bekerja sama dengan keluarga Ferdinand Katuari. Nilai kekayaan keluarga ini ditaksir sekitar US$ 1,14 miliar.
26. Eka Tjandranegara
Pemilik Mulia Group ini adalah salah satu dari 50 pebisnis tersukses di Indoensia. Bersama dengan saudaranya Joko dan Gunawan ia membangun bisnis Mulia Group menjadi berkembang seperti saat ini. Perusahaannya bergerak dalam bidang kontruksi hotel, gedung perkantoran , dan bahan bangunan. Nilai kekayaannya ditaksir sebesar US$ 1,15 miliar.
25. Djoko Susanto
Djoko Susanto adalah pemilik dari Sigmantara Alfindo yang bergerak dalam bidang bisnis retail. Anak perusahaannya bernama PT Sumber Alfaria Trijaya. Ini adalah founder dari minimarket Alfamart yang bisa kita jumpai di setiap tempat yang ada di Indonesia. Semakin hari bisnisnya semakin sukses dan keuntungannya juga berlipat. Kini kekayaannya ditaksir mencapai US$ 1,17 miliar.
24. Edwin Soeryadjaya
Edwin adalah putra dari William Soeryadjaya pendiri Astra. Kini Edwin dengan bisnisnya Saratoga Capital yang dibangun bersama Sandiaga Salahuddin Uno berhasil mengembangkannya menjadi bisnis yang sukses. Fokus utamanya adalah dalam bidang pertambangan dan infrastruktur. Akan tetapi saat ini tercatat juga mengembangkan dalam bidang telekomunikasi dan perkebunan. Nilai kekayaannya ditaksir mencapai US$ 1,2 miliar.
23. Ciputra & family
Lagi-lagi bisnis properti menjadi penguasa bisnis di Indonesia. Kali ini adalah Ciputra. Perusahaannya yang dikenal dengan nama Ciputra Group sudah sangat familiar di telingga masyarakat. Bisnis dalam bidang properti dan berhasil membangun proyek perumahan di wilayah Asia. Anak perusahaan dari Ciputra Group antara lain PT Ciputra Development, PT Ciputra Property, dan PT Ciputra Surya. Nilai kekayaan dari Ciputra sendiri ditaksir mencapai angka 1,3 miliar.
22. Hary Tanoesoedibjo
Siapa yang tak kenal dengan pebisnis Indonesia ini? Yang akhir-akhir ini sering muncul di pertelevisian Indonesia dan masuk dalam dunia politik. Hary Tanoesoedibjo pebisnis muda Indonesia yang sukses. Perusahaannya bernama Bhakti Investama dan Global Mediacom. Hary Tanoe juga menjabat sebagai Presiden Direktur di PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNC) dan PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). Bisnisnya banyak sekali dan yang paling utama bergerak dalam bidang Media, Jasa keuangan, dan Energi. Nilai kekayaan dari Hary Tanoe ditaksir mencapai US$ 1,35 miliar.
21. Dato Low Tuck Kwong
Dato Low Tuck Kwong adalah pebisnis asal Singapura yang menancapkan bendera perusahaannya di Indonesia. Perusahaanya bernama Bayan Resources dan bergerak dalam bidang penambangan batubara. Penghasilannya kian hari makin meningkat berkali-kali lipat. Banyak perusahaannya beroperasi di Kalimantan Timur. Nilai kekayaannya ditaksir mencapai US$ 1,37 miliar.
20. Eddy William Katuari & family
Adalah orang yan gberada di balik produk Wings. Perusahaannya bernama Wings Group dan saling bersaing dengan raksasa bisnis lainnya Unilever, Proctor dan Gamble. Produk terkenalnya adalah sabun Nuvo, pasta gigi Ciptadent, dan mie instan Mie Sedaap. Nilai kekayaannya ditaksir mencapai angka US$ 1,4 miliar.
19. Kartini Muljadi & family
Kartini Muljadi beserta keluarganya membangun sebuah bisnis sukses dengan perusahaan bernama PT Tempo Scan Pacific Tbk. Bisnis in bergerak dalam bidang farmasi dan kosmetik. Produk terkenalnya adalah Bodrex dan Hemaviton. Untuk produk kosmetiknya yang terkenal adalah Estee Lauder dan Revlon. Nilai kekayaannya ditaksir mencapai angka US$ 1,42 miliar.
18. Achmad Hamami & family
Mengawali karir dari dunia militer, pernah mengikuti pendidikan pilot angkatan udara Belanda (Militaire Luchtvaart) dan menyandang kolonel muda. Beliau meminta pension karena sudah tidak tahan dengan praktek korupsi yang terjadi. Kemudian beliau memulai bisnisnya dan mendirikan perusahaan Trakindo Utama, ABM Investama. Bergerak dalam bidang alat berat dan batubara. Nilai kekayaannya ditaksir mencapai US$ 1,5 miliar.
17. Ciliandra Fangiono & family
Termasuk menjadi salah satu pebisnis terkaya dan termuda di Indonesia. Saat ini usianya 40 tahun dan sudah mencapai kesuksesan yang luar biasa. Perusahaannya bernama First Resources dan bergerak dalam bidang minyak sawit. Perusahaannya terus berkembang dan selalu menambah ekspansi ke berbagai daerah. Ciliandra juga membeli lahan seluas 100.000 hektar di Kalimantan Timur untuk mengembangkan usahanya. Nilai kekayaannya mencapai US$ 1,7 miliar.
16. Murdaya Poo
Murdaya Poo dengan perusahaannya yang bernama PT Central Cipta Murdaya adalah pengembang proyek Central Business District Jakarta di Kemayoran. Kebanyakan bisnisnya dalam bidang sepatu dan properti. Kekayaan yang dimiliki oleh Murdaya Poo dan keluarganya ditaksir mencapai angka US$ 1, 75 miliar.
15. Martua Sitorus
Martua Sitorus adalah pengusaha CPO, agribisnis, dan perdagangan makanan dengan perusahaannya yang bernama Wilmar International Holding. Bersama seorang pengusaha asal Singapura beliau mendirikan Singapura Wilmar International yang terdaftar di Singapura dan termasuk menjadi salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di dunia. Kini PT Wilmar Nabati Indonesia Gresik membangun sebuah komplek industry di Jawa Timur dan fokus pada pabrik tepung dan bahan bakar jet. Nilai kekayaan dari pebisnis ini ditaksir mencapai US$ 1,85 miliar.
14. Theodore Rachmat
Awalnya beliau bekerja di Astra International lalu kemudian membangun bisnisnya menjadi sebesar sekarang ini. Theodore Rachmat adalah pimpinan dari Triputra Group, Adamo. Perusahaan ini bergerak khususnya dalam bidang karet. Akan tetapi saat ini telah melebarkan sayapnya sampai dengan kelapa sawit, batubara dan manufaktur. Beliau juga bekerja sama dengan Garibaldi Thohir dengan membangun PT Padang Karunia Group yang bergerak dalam bidang tambang batubara di Kalimantan. Nilai kekayaan Theodore Rachmat ditaksir mencapai 1,9 miliar.
13. Bachtiar Karim
Bachtiar Karim adalah pimpinan dari salah satu perusahaan minyak sawit terbesar di Indonesia yaitu PT Musim Mas. Banyak sumber mengatakan jika perusahaannya adalahs alah satu pengolah minyak sawit terbesar di dunia. Perusahaannya bahkan memiliki kapal, tankers, dan terminal untuk kepentingan bisnis sendiri. Ayahnya yang bernama Anwar adalah pendiri perusahaan Nam Cheong Soap Factory, yaitu perusahaan pembuat sabun dan margarine terbesar. Nilai kekayaannya mencapai US$ 2 miliar.
12. Tahir
Perusahaannya bernama Mayapada Group dan pada awalnya bergerak dalam bidang garment. Kemudian sampai saat ini berkembang menjadi perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan, properti, toko-toko bebas bea, rumah sakit, dan media. Tahir juga memiliki perusahaan keuangan dengan nama Bank Mayapada, dan bekerja sama dengan Crystal Air membentuk sebuah maskapai penerbangan dengan nama My Crystal. Tahir juga menyumbang uang sebesar $ 30 juta untuk National University of Singapore. Nilai kekayaan dari pebisnis ini ditaksir mencapai US$ 2,05 miliar.
11. Putera Sampoerna & family
Setelah menjual perusahaannya PT HM Sampoerna ke Phillip Morris, kemudian beliau mengelola asetnya melalui Sampoerna Strategic. Ini adalah perusahaan investasi yang memiliki minat dalam kayu lapis, properti, agribisnis, dan telekomunikasi. Beliau juga menjalankan sebuah program filantropi dengan nama Sampoerna Foundation. Kekayaannya ditaksir mencapai angka US$ 2,15 miliar.
10. Sukanto Tanoto
Sukanto Tanoto seorang pebisnis yang berhasil membangun Royal Golden Eagle. Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan dan pulp & paper. Beliau adalah salah satu pelopor bisnis kayu lapis di Indonesia. Produk kertasnya yang terkenal adalah PaperOne. Beliau memiliki perkebunan kelapa sawit dengan nama Asian Agri yang mengelola lahan seluas 160.000 hektar di Sumatera. Beliau juga mempunyai perusahaan dalam bidang energy Pacific Oil dan Gas yang bekerja sama dengan China. Nilai kekayaannya ditaksir mencapai US$ 2,3 miliar.
9. Mochtar Riady & family
Mochtar Riady merupakan pebisnis keturunan Tionghoa-Indonesia, yang menggeluti bidang diversifikasi properti, media, rumah sakit, ritel, dan kelompok keuangan. Beliau berhasil membangun Bank Central Asia, Panin, dan Lippo. Memiliki hypermart dan department store, mal, media, dan jaringan rumah sakit. Dalam dunia pendidikan beliau juga berjasa dengan membuat lebih dari 50 jaringan sekolah dan universitas. Dalam bidang medis beliau membangun 9 rumah sakit termasuk Cancer Center, Mochtar Riady Comprehensive Indonesia yaitu rumah sakit pertama di Indonesia yang menangani pengobatan kanker. Nilai kekayaannya ditaksir mencapai US$ 2,5 miliar.
8. Peter Sondakh
Peter Sondakh adalah salah satu pebisnis tahan banting di Indonesia. Meski pernah dihantam badai krisis moneter, tak lantas membuat pebisnis ini menyerah. Dengan menyepi dan menyusun rencana beliau berhasil dengan bisnisnya. Peter Sondakh adalah pimpinan dari Rajawali Group. Bergerak dalam bidang pertelevisian, pertambangan, perkebunan dan investasi. Nilai kekayaannya ditaksir mencapai US$ 2,7 miliar.
7. Boenjamin Setiawan & family
Berawal dari membuka bisnis farmasi dari garasi mobil di rumahnya, Boenjamin Setiawan akhirnya mampu mendirikan sebuah perusahaan dengan nama Kalbe Farma Group. Pertama kali beliau memulai bisnis farmasi dengan membuat produk obat cacing. Dari keuntungan penjualan obat cacing itu kemudian hasilnya diputar lagi hingga sampai saat ini memiliki kekayaan yang ditaksir sebesar US$ 3 miliar.
6. Sri Parkash Lohia
Jika Anda mendengar namanya mungkin berpikir seperti nama orang India. Memang, beliau lahir dan besar di India, akan tetapi kehidupan bisnis profesionalnya banyak dihabiskan di Indonesia. Beliau adalah pemilik dari Indorama Group yang bergerakdalam bidang tekstil dan petrokimia. Beliau memulai perusahaannya di Purwakarta dengan membangun pabrik pemintalan benang, dan sampai saat ini sudah menjalar keseluruh dunia melalui 20 perusahaan. Nilai kekayaan Sri Parkash Lohia ditaksir mencapai US$ 3,7 miliar.
5. Chairul Tanjung
Pernah mendengar instilah “anak singkong”? Anak singkong sering diartikan sebagai anak kampung. Julukan inilah yang diberikan kepada Chairul Tanjung pemilik sekaligus CEO dari CT Group sebelumnya Para Group, yang sekarang juga menjabat sebagai Menko Perekonomian sejak 19 Mei 2014. Perusahaannya bergerak dalam bidang media, ritel, perbankan, fashion, dan properti. Ia juga memiliki saham di Carrefour supermarket dan minimarket Alfamart. Bung CT panggilan akrabnya juga pemiliki Detik.com, salah satu media online terbesar di Indonesia. Unit usaha di bawah CT Group adalah Mega Corpora (perbankan), Trans Corp (media, fashion, maskapai, entertainment, makanan dan minuman), PT Trans Property (properti, retail, Carrefour), PT Global Resources (energi, agribisnis). Nilai kekayaan Chairul Tanjung ditaksir sebesar US$ 4 miliar.
4. Susilo Wonowidjojo & family
Berawal dari bisnis yang dilakukan oleh ayahnya yang kemudian diwariskan kepada Susilo Wonowidjojo, kini ia berhasil mengembangkannya menjadi salahs atu perusahaan terbesar di Indonesia dalam bidang produksi rokok dan agribisnis. Produk rokoknya yang paling terkenal adalah Gudang Garam, rokok ini sudah dinikmati oleh para pencintanya sejak puluhan tahun lalu. Perusahaan Gudang Garam miliknya ini juga berkembang dalam dunia agribisnis degan berkutat dalam minyak sawit. Perusahaan dengan nama Gudang Garam Matahari Kahuripan Group berhasil menjadi perusahaan kelapa sawit terbesar se Indonesia dengan areal konsensi sekitar 1,7 juta hektar. Nilai kekayaan keluarga ini adalah sebesar US$ 5,3 miliar.
3. Anthony Salim & family
Anthony Salim adalah pebisnis sukses yang berani mengambil tantangan. Perusahaannya yang bernama Salim Group bergerak dalam bidang makanan, otomotif, dan agribisnis dapat berkembang sangat pesat. Anthony mengubah perusahaan makanan PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Bogasari Flour Mills menjadi perusahaan penghasil mie dan tepung terigu terbesar di dunia. Produknya yang paling dikenal adalah Indomie, Sarimi, dan Supermi. Selain mie instant produk yang terkenal lainnya adalah susu indomilk, tepung terigu Bogasari Segitiga Biru, Kunci Biru, dan Cakra Kembar. Selain itu ada juga Minyak Bimoli dan Mentega Simas Palmia. Anthony juga melebarkan bisnisnya sampai ke luar negeri. Kerja kerasnya dalam mengembangkan bisnis memang patut kita contoh. Nilai kekayaannya sampai saat ini sebesar US$ 6,3 miliar.
2. Eka Tjipta Widjaja & family
Beliau adalah pebisnis terkaya kedua di Indonesia. Beliau dilahirkan di China yang kemudian melakukan migrasi ke Makassar dan hanya tamatan sekolah dasar. Akan tetapi untuk saat ini, kehidupannya telah menjadikan motivasi untuk berkembang. Sehingga saat ini, Eka Tjipta Widjaja dan keluarganya memiliki perusahaan dengan nama Sinar Mas Group dan bergerak dalam bidang palm plantaions, pulp & paper, properti, keuangan, pertambangan, dan telekomunikasi. Perusahaan kertasnya yang bernama Asia Pulp and Paper adalah dalah satu bisnis yang terbesar di dunia. Perusahaan kelapa sawitnya yang bernama Singapura Golden Agri Resources menjadi perusahaan terbesar di dunia. Sampai dengan saat ini kekayaannya ditaksir mencapai US$ 7 miliar.
1. R. Budi & Michael Bambang Hartono
Anda pasti sangat familiar dengan pebisnis sukses ini, mereka adalah dua bersaudara yang sukses dengan bisnis keluarga mereka. Bisnis yang dimulai oleh ayah mereka pada tahun 1951 dengan membaut rokok. Perusahaan mereka diberi nama Djarum Group yang bergerak dalam bidang perbankan, agribisnis, properti, elektronik, IT, dan tentunya produksi rokok. Produk yang paling terkenal dan sudah digunakan oleh banyak orang sejak bertahun-tahun lamanya adalah rokok Djarum Super. Djarum Foundation adalah salah satu sponsor kuat untuk pendidikan dan kesenian Indonesia, dan tentunya dunia perbulu tangkisan di negara kita. Dalam agribisnis mereka sukses dengan memiliki perkebunan kelapa sawit dengan nama perusahaan Hartono Plantation Indonesia. Produk elektronik mereka yang terkenal adalah Polytron. Hal yang mengesankan juga adalah ketika Djarum Global Digital Prima Ventures telah melakukan investasi sebesar 1 milir rupiah di Kaskus. Nilai kekayaannya ditaksir mencapai US$ 15 miliar.