Perusahaan teknologi pada institusi keuangan global MasterCard mengingatkan perlunya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk memanfaatkan beragam aspek terkait "e-commerce" untuk kemajuan UMKM itu sendiri.
"Kami berharap melalui produk-produk yang dipamerkan oleh mitra-mitra kami yakni BNI dan BNI Syariah ini, kami dapat memberikan sumbangsih untuk menunjukkan bagaimana 'e-commerce' dapat dimanfaatkan oleh para pelaku UKM di Indonesia," kata Vice President MasterCard Indonesia Tommy Singgih dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (3/8).
Sebagaimana diketahui, empat pemangku kepentingan di industri pembayaran yakni Bank Negara Indonesia (BNI), BNI Syariah, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan MasterCard Indonesia telah berkolaborasi untuk menampilkan produk-produk perbankan unggulan pada ajang Innovation Expo yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama-sama Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi di Indonesia Convention and Exhibition (ICE), BSD City Tangerang.
Menurut Tommy Singgih, pemanfaatan "e-commerce" dapat dilakukan guna meningkatkan skala usaha, membuka lapangan pekerjaan serta memberikan dampak positif bagi berbagai sektor pendukung bisnis "e-commerce" lain yang pada akhirnya dapat memberi kontribusi pagi percepatan pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.
Ia memaparkan, kerja sama yang berlangsung dari tanggal 1-9 Agustus 2015 ini merupakan salah satu bentuk komitmen BNI, BNI Syariah, idEA dan MasterCard untuk turut mendorong peningkatan transaksi non-tunai di Indonesia melalui penyediaan sarana pembayaran yang aman, nyaman dan mudah.
Hal tersebut dinilai sejalan dengan program pemerintah melalui Bank Indonesia yang telah mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) pada tahun 2014 guna menciptakan "less cash society". Partisipasi dalam Innovation Expo 2015 ini juga mencerminkan dukungan mereka terhadap program inklusi keuangan di Indonesia, terutama melalui aktivitas "e-commerce".
Apalagi, pemerintah saat ini melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) tengah gencar melakukan kampanye program inklusi keuangan, terutama kepada industri kecil dan menengah.
Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengemukakan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di berbagai daerah akan menjadi solusi jitu guna mengatasi kelesuan yang sedang melanda kondisi perekonomian nasional saat ini.
"UKM memiliki peran penting dalam menggerakkan ekonomi nasional," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perbankan dan Finansial Rosan Perkasa Roeslani.
Rosan mengingatkan dalam jangka waktu lima tahun terakhir, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) selalu di atas 50 persen.
Sumbangsih UMKM, ujar dia, terhadap penyerapan tenaga kerja juga dinilai selalu berada di atas angka 90 persen.
"Itu berarti, saat ini jumlah tenaga kerja Indonesia di sektor UKM berada di atas 100 juta orang," katanya.
/FER
Antara