Home »
Umkm
»
UKM Indonesia Lambat Go Online, Ini Sebabnya Pelaku UKM banyak yang belum tahu manfaat go online.
UKM Indonesia Lambat Go Online, Ini Sebabnya Pelaku UKM banyak yang belum tahu manfaat go online.
Posted by Unknown
at Tuesday, 11 August 2015
Usaha pemerintah untuk mengajak para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk go online masih belum berhasil. Hal itu bisa dilihat dari data Google, yang menunjukkan UKM yang sudah go online masih di bawah lima persen dari total pelaku UKM di Indonesia.
Data pemerintah menyebutkan jumlah UKM di Indonesia mencapai kisaran 50 juta pelaku. Sementara data Google menunjukkan, ada 8 juta UKM yang potensial. Data UKM versi Google ini, yaitu UKM yang sedikit formal dan bisa berpeluang untuk go online.Menanggapi masih sedikitnya UKM yang go online, Google Indonesia mengakui memang masih ada kendala.
"Kendalanya lebih kepada ketidaktahuan (para pelaku UKM). Ini yang coba kita berikan pelatihannya," kata Head of Marketing Google Indonesia Veronica Utami di kantornya, Sentral Senayan II, Jakarta, Selasa 4 Agustus 2015.
Ia mengatakan dengan diberikan edukasi dan pelatihan soal go online, maka ia optimis para pelaku UKM terbuka dan akan mempertimbangkan untuk memasukkan bisnisnya ke platform online."Kalau tau caranya itu gampang banget (untuk go online)," kata dia.
Untuk membantu para pelaku UKM go online dan go mobile, Veronica mengatakan Google sudah memiliki beberapa portofolio. Di antaranya yaitu program UKM go online, Google Trend, AdWord, dan Googlebisnisku.co.id.
Veronica menyebutkan platform baru, bisa dimanfaatkan pelaku UKM sebagai pintu gerbang memasuki pasar online."Jadi di dalamnya ada informasi tentang bisnis kita yang bisa dijadikan untuk kembangkan bisnis," kata dia.
Google juga mengatakan peluang bisnis UKM yang online cukup terbuka. Sebab hasil survei terbaru Google dalam Consumer Barometer menunjukkan penetrasi pengguna ponsel pintar di Indonesia sudah mencapai 43 persen. Selain itu Google mencatat 67 persen pengguna ponsel pintar di Indonesia berbelanja produk langsung dari perangkat mereka.
Survei juga menemukan setengah dari pengguna online di Indonesia membandingkan produk yang akan dibeli pada ponsel pintar.
Sumber : Viva.co.id