Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM tahun depan akan mengguyurkan kredit usaha rakyat (KUR) bagi usaha mikro kecil sebesar Rp120 triliun, dengan bunga yang jauh lebih rendah hanya 9%. Alokasi dana ini meningkat jika dibandingkan tahun ini hanya sekitar Rp30 triliun dengan suku bunga KUR mencapai 12% dari sebelumnya 20%.
Menteri Koperasi dan UKM, Puspayoga menuturkan, dana tersebut diharapkan dapat diakses sebanyak 55,68 juta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), sehingga mereka dapat terus menggerakkan perekonomian di negara ini.
Dia menyebutkan, saat ini saja dari total 55,68 juta UMKM yang ada baru sekitar 98,7% unit usaha mikro yang bisa mengakses program KUR dengan serapan tenaga kerja mencapai 92,12%.
"Jika dana yang dikucurkan ini bisa berputar di masyarakat dipastikan dapat menggerakkan sektor perekonomian, bahkan momentum pasar tunggal ASEAN dapat dijadikan jalan bagi UMKM untuk bisa bertahan dan bersaing," ujarnya di sela-sela pelaksanaan pertemuan BIMP-EAGA di Grand Clarion Makassar, Kamis (10/9/2015).
Dia menuturkan, Sulsel menjadi salah satu provinsi percontohan yang geliat UKM-nya bisa tumbuh dan berkembang. Hal ini dibuktikan dengan alokasi KUR ke daerah ini cukup tinggi dan jumlah penerimanya mencapai 100 ribu UMKM.
"Gubernur lain harus belajar sama pak Syahrul (Gubernur Sulsel), tidak banyak teori tapi mampu mendatangkan banyak investasi ke Sulsel. Dampaknya pertumbuhan ekonomi tinggi," tutur dia.
Untuk memudahkan akses KUR ke perbankan, sambungnya, saat ini sudah diterbitkan kartu izin usaha mikro kecil (IUMK) dan diberikan kemudahan izin gratis yang bisa diambil di kecamatan hingga kelurahan. Sehingga pelaku usaha dapat dengan mudah mengakses bank, tanpa harus disulitkan dengan pengurusan administrasi perbankan.
"Tahun depan akan kordinasi dengan OJK untuk membuka akses ke bank daerah menyalurkan KUR, selama ini bank-bank pemerintah saja yang menyalurkannya," pungkasnya.
(dmd)
source: http://ekbis.sindonews.com/read/1043120/34/diguyur-rp120-t-kemenkop-ukm-bidik-55-68-juta-umkm-1441884027