SEMARANG--Kementerian Koperasi dan UMKM meminta pelaku sektor ini untuk meningkatkan kualitas produk dan berinovasi agar bisa berdaya saing dalam pasar bebas Asean 2016.
Ketatnya persaingan produk memerlukan peningkatan setiap pelaku koperasi. Seperti untuk peningkatan kelas pelaku koperasi dan UKM tidak hanya terbatas pada pelatihan dan pendampingan tetapi juga pameran multi produk UKM serta explorasi berbagai keunggulan daerah yang ditampilkan kepada publik.
Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kemenkop dan UKM RI Ahmad Zabadi mengatakan, kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri seorang wirausaha sejati.
Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan inovatis dari sang wirausaha biasanya tidak dapat berkembang abadi.
“Lingkungan bisnis yang begitu dinamis menuntut wirausaha untuk selalu adaptif dan mencari terobosan terbaru.
Karakteristik cepat berpuas diri dan cenderung stagnan sama saja membawa bisnis kearah kematian. Karena itu kami mengajak dan mendorong agar mengahasilkan produk yang kreatif dan inovatif ,” terangnya seperti dalam laman Pemrov Jateng, Jumat (2/10/2015).
Menurutnya, pemerintah dalam hal ini Kemenkop dan UKM memiliki komitmen kuat untuk senantiasa mendorong dan membantu pelaku usaha dalam negeri agar menjadi juara di negeri sendiri, dan pemain yang diperhitungkan dipasar luar negeri.
Diharapkan pelaku usaha mampu bersaing diera Masayarakat Ekonomi Asea (MEA) awal tahun depan, sehingga akan muncul pelaku usaha dari Purworejo dan daerah lain di Indonesia yang bisa mengalahkan produk negara asing.
Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) 2 Kedu, Budiyanto mengatakan produk unggulan agar dijadikan kekuatan ekonomi bagi daerah dan masyarakat setempat sebagai produk yang potensial, memiliki daya saing tinggi, daya jual, dan mampu memasuki pasar global.
Untuk itu pemerintah terus berupaya mengembangkan ketrampilan SDM, pemanfaatan tehnologi, juga memperluas jejaring agar terjadi peningkatan nilai tambah yang dapat mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Terlebih pada akhir tahun ini, lanjut Budiayanto, Indonesia harus berkompetisi dalam pasar bebas ASEAN. Hal itu berarti barang dan jasa dapat masuk dengan bebas antarnegara ASEAN dengan diterapkannya kebijakan penurunan tarif, pengurangan hambatan perdagangan nontarif, peningkatan akses pasar dan perlakuan nondiskriminasi antara pengusaha lokal dan asing.
“Artinya persaingan semakin terbuka lebar dan hal ini dapat dijadikan peluang sekaligus tantangan dalam berusaha. Peluang, karena hambatan perdagangan cenderung berkurang atau bahkan tidak ada, sehingga akan mendorong peningkatan ekspor".
Tantangan, karena barang dari dari negara di Kawasan Asean akan leluasa masuk ke Indonesia sehingga mengancam industri lokal.
Dengan demikian, ujarnya, produk klaster UMKM perlu dikembangkan untuk memenuhi pasar domestik dan berorientasi ekspor.
Juga didorong supaya mampu menghasilkan dua alternatif, yakni produk yang berkualitas dengan harga yang murah untuk mencukupi kebutuhan dan dipasarkan didalam negeri, dan produk berkualitas ekspor.
"Sehingga kita tidak hanya menerima produk impor tetapi juga ikut berekspansi melakukan ekspor produk keluar negeri," ujar dia.
Dengan demikian pertumbuhan ekonomi dalam negeri meningkat didukung produk UMKM yang semakin luas jangkauan pasarnya.
“Produk UMKM juga supaya melaksanakan 3 K, yakni meningkatkan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas,”harapnya.
Sementara itu, Bupati Purworejo Mahsun Zain mengatakan, Pekan Purworejo Expo 2015 ingin menampilkan sosok Purworejo sebagai kabupaten pro investasi dan kota tujuan wisata ini.
Selain itu juga sebagai wahana pelestarian dan pengembangan seni budaya daerah, melalui pementasan seni budaya lokal maupun aneka produk lokal yang menjadi ciri khas Kabupaten Purworejo. Sehingga diharapkan juga bisa menarik wisatawan untuk berkunjung di Kabupaten Purworejo.
Sumber : Bisnis.com